Pages

Wednesday, November 2, 2011

iPod Touch 4G / Gen4

iPod Touch (seringkali disebut dengan nama iTouch) adalah salah satu dari seri iPod, gadget multimedia yang diproduksi oleh Apple Inc. Varian lain dari iPod adalah yaitu iPod Classic, iPod Shuffle, dan iPod Nano. Perbedaan yang paling mencolok antara iTouch dengan iPod yag lain adalah ukuran dan fitur layar sentuh. iTouch berukuran hampir sama dengan iPod Classic, namun dioperasikan dengan menggunakan layar-sentuh seperti pada iPod Nano. Secara garis besar, iTouch lebih mirip dengan iPhone, kecuali fisiknya yang lebih tipis, dan tentu saja iTouch tidak bisa disisipi SIM-Card dan dipakai menelepon.

Hingga review ini ditulis, versi iTouch terbaru adalah versi 4 dan disebut iPod Touch 4G (4th Generation). Namun karena ada kemungkinan rancu dengan istilah 4G pada GSM, artikel ini akan menggunakan istilah Gen4.

Perbedaan dengan generasi sebelumnya, seperti yang dijabarkan di website resmi Apple, adalah penambahan/perbaikan pada beberapa fitur, antara lain:
  • 1 Ghz (underclocked to 800 Mhz) ARM Cortex-A8 processor, dengan 256 Mb RAM.
  • 3 Axis Gyroscope untuk Display Auto-Rotate. Sangat berguna pada saat browsing internet, membaca/edit dokumen, menonton video, dan tentu saja...bermain game jadi semakin memuaskan.
  • Video Call dengan menggunakan konektivitas Wi-Fi dan Facetime atau Skype. Hal ini dimungkinkan dengan kamera yang ditambahkan pada bagian depan iTouch Gen4 ini. iTouch versi sebelumnya tidak memiliki kamera sama sekali.
  • Layar-sentuh dengan resolusi 960-x-640 piksel dengan kedalaman hingga 326 piksel-per-inci. Apabila dibandingkan dengan 480-x-320 piksel pada kedalaman 163 piksel-per-inci pada versi sebelumnya, iTouch Gen4 mampu menampilkan detil yang jauh lebih sempurna, sekelas dengan iPhone 4.
  • Mampu merekam video Hi-Definition (HD) dengan resolusi 960-x-720 piksel pada kecepatan 30 frame per detik. Namun menurut saya video yang direkam oleh iTouch Gen4 bukanlah HD melainkan hanya video-resolusi-tinggi, karena kamera pada gadget ini tidak dilengkapi autofokus, sedangkan perekaman video HD memerlukan adanya continuous-autofokus (autofokus beruntun). Meskipun begitu, hasil rekaman video iTouch Gen4 sangat baik, terutama dengan cahaya yang cukup.
Sebagai gadget multimedia, iTouch mampu memutar file audio dan video, juga menampilkan gambar. File multimedia ditambahkan kedalam iTouch dari komputer dengan menggunakan software khusus yaitu iTunes. File yang bisa ditambahkan pada iTouch diantaranya aac, mp3, aax, aiff, wav untuk audio dan m4v, mp4 (termasuk video Youtube), mov untuk video. Sangat disayangkan bahwa Apple membatasi akses ke dalam semua produk mobile-nya (iPod, iPhone) hanya melalui iTunes dan untuk jenis file tertentu saja. Jadi secara default iTouch tidak bisa dipakai sebagai media penyimpan file. Bahkan Mac ataupun Windows tidak mengenali iTouch sebagai media eksternal, kecuali apabila pada komputer telah ditambahkan software tambahan seperti TouchDrive yang memungkinkan pengguna untuk menyusuri seluruh isi dalam sebuah iPod/iPhone dan menjadikannya sebagai media penyimpan.

Selain untuk memutar file multimedia, aplikasi lain bisa ditambahkan kedalam iTouch. Format aplikasi yang kompatibel dengan iTouch sama dengan iPhone, termasuk game dan lain sebagainya, kecuali aplikasi yang berhubungan dengan telepon, sms, ataupun fitur GSM yang lain. Aplikasi tersebut bisa ditambahkan dari komputer (masih tetap via iTunes) juga bisa di-download langsung dari Apple Store yang bisa diakses setelah melalui proses pendaftaran. Untuk aplikasi yang berbayar, pihak Apple menggunakan metode kartu kredit.

Kelebihan:
  • Tipis dan ringan. 111 x 58.9 x 7.2 mm, 101 gram.
  • Resolusi layar sangat tinggi.
  • Sensor layar-sentuh yang sensitif, dengan dukungan multi-touch (pengoperasian dengan menggunakan 2 atau 3 jari sekaligus) untuk zoom.
  • Wifi 802.11b/g/n untuk internet browsing, Facetime/Skype, iTunes Store dan aplikasi tambahan yang memerlukan koneksi internet.
  • Kualitas suara yang sangat baik, ditambah dengan earphone dengan kualitas yang cukup tinggi, meskipun belum bisa dibandingkan dengan earphone produksi Sony ataupun Sennheiser yang harganya mencapai diatas Rp 500.000.
  • Dukungan aplikasi tambahan sehingga pengguna bisa memakai iTouch sebagai komputer mini ataupun game console portabel.
  • Kamera perekam video resolusi tinggi yang cukup memuaskan dikelasnya.

Kekurangan:
  • Akses yang terbatas dan hanya bisa melalui iTunes, meskipun software seperti TouchDrive bisa mengurangi keterbatasan tersebut.
  • Walaupun kualitas suara pada built-in speaker sudah cukup bagus, namun volume suara yang dihasilkan kurang keras.
  • Bluetooth hanya untuk wireless headset dan wireless keyboard.
  • Kamera untuk foto hanya bisa menghasilkan gambar dengan resolusi 960-x-720 piksel. Angka yang teramat kecil apabila dibandingkan dengan kebanyakan kamera handphone saat ini.
  • Seperti halnya software untuk Mac, aplikasi untuk iPod/iPhone tidak bisa di-crack/hack. Apabila tidak bisa menemukan aplikasi yang gratis, maka pengguna harus membayar dengan kartu kredit untuk bisa mendapatkan aplikasi tersebut. Untungnya, hampir setiap hari Apple Store meng-gratiskan beberapa aplikasi/game yang dijual sehingga user bisa ‘membeli’ aplikasi tersebut tanpa transaksi kartu kredit. Biasanya yang digratiskan adalah aplikasi yang kurang populer, namun sekali waktu game terkenal sepert Asphalt atau N.O.V.A juga digratiskan selama sehari penuh.
    EDIT: Aplikasi-aplikasi untuk iTouch (juga iPhone dan iPad) bisa di-crack, bahkan ada beberapa website yang khusus menyediakan aplikasi-aplikasi yang telah di-crack tersebut, dan user bisa mendownloadnya dengan gratis. Syaratnya, terlebih dahulu iTouch harus dimodifikasi agar aplikasi crack itu bisa diinstal di iTouch.
  • Harga yang relatif mahal. $229 untuk kapasitas penyimpanan 8Gb, $299 untuk 32Gb, dan $399 untuk 64 Gb. Padahal dengan $229, sebuah handphone middle-end seperti Nokia C6-00, Sony Ericsson Xperia X8, atau Samsung Galaxy Fit bisa didapat, bahkan dilengkapi dengan beragam fitur tambahan yang tidak bisa ditemui di iTouch.






Semua review yang terdapat di blog ini bersifat independen berdasar pengalaman pribadi penulis. Penulis tidak menerima imbalan dari review yang ditulis dalam blog ini. Apabila terdapat review berbayar, maka penulis akan menuliskan kondisi tersebut pada akhir tulisan.

0 comments:

Post a Comment